Kamis, 03 Desember 2020

Teori membuat sambungan las Fillet

 Teknik pengelasan SMAW pada sambungan Fillet

Alat pelindung diri (APD) pada proses pengelasan

Secara umum ada beberapa resiko kalau bekerja sebagai seorang welder baik dilapangan maupun di workshop, yaitu :

a. Kejutan listrik ( electric shock )

b. Sinar las (Ultraviolet)

c. Debu dan asap las

d. Luka bakar dan kebakaran


peralatan APD pengelasan

Cara Mengidentifikasi Gambar Teknis

Beberapa hal yang harus dipahami oleh seorang welder untuk bisa mengidentifikasi gambar teknis, yaitu :

a. Macam-macam garis

tipe garis

b. Bentuk sambungan las


jenis sambungan las kampuh

c. Simbol las


bentuk simbol las

Cara Mengidentifikasi Welding Procedure Spesification (WPS)

Variabel yang terdapat dalam WPS terbagi dalam tiga bagian yaitu Essential Variable, Supplement Essensial Variable dan Non Essensial Variable Anda dapat melihatnnya di ASME Section IX (9) QW-250-265

a.  Essensial Variabel

  Jenis variabel atau parameter pengelasan yang wajib dilakukan saat pembuatan sebuah WPS, karena  jika variabel ini dirubah akan membuat sifat mekaniknya juga berubah oleh karena itu harus dilakukan     kualifikasi     ulang      jika      variabel      ini      dirubah.   Contoh Essensial Variable : P Number, F Number, A Number, Thickness atau ketebalan material, Proses pengelasan, PWHT.

b.  Supplement Essensial Variable

Merupakan variabel yang akan mempengaruhi hasil sambungan las jika dilakukan pengujian impact. Jadi variabel ini akan menjadi essential jika dalam pengujiannya dilakukan uji impact  dan  menjadi  non  essential  jika  tidak  dilakukan  uji  impact.  Contoh Supplement Essensial Variable : Group Number, Filler metal classification.

c.  Non Essensial Variabel

Jenis variabel yang tidak mempengaruhi sifat mekanik dari sambungan lasan.Jadi variabel ini dirubah maka tidak perlu melakukan kualifikasi ulang atau membuat WPS baru. Contoh Non Essensial Variable : Tipe sambungan las atau bentuk groove, Backing, Lebar gap (root spacing), posisi pengelasan.

contoh WPS

Cara Memastikan Kesiapan Mesin Las Sesuai WPS

Mesin dan Peralatan Las SMAW

Las busur nyala listrik terlindung (SMAW), kadang-kadang disebut ”stick welding,” dan pada umumnya disebut dengan las busur listrik. Peralatan las busur nyala listrik terlindung pada umumnya digunakan di bengkel, konstruksi, saluran pemipaan, pabrik, dan institusi pelatihan. Sumber arus mesin las busur listrik dapat berupa arus bolak-balik (AC) maupun arus searah (DC)

instalasi mesin las SMAW

a. Mesin Las SMAW

        Mesin las busur metal manual berdasarkan arus listrik dibagi dalam 2 (dua) macam yaitu ;

  1. Mesin las arus bolak balik ( AC/alternating current )
  2. Mesin las arus searah ( DC/direct current
  3. Mesin las AC/DC

mesin las AC-DC

b. Kabel

        Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi. Yang disebut       kabel las ada tiga macam, yaitu :

  1. Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda.
  2. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
  3. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan lisrtik dengan pesawat las.
kabel dan skun

c. Pemegang Elektroda dan Klem Arde

Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda.Ini terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari embonit) sedang Klem Massa adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja.Terbuat dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga).Klem Arde dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik.Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya

tang las dan arde


Cara Memastikan Kesiapan Peralatan Bantu Sesuai Prosedur

a. Palu Terak

palu terak

b. Sikat Baja

sikat baja

c. Palu Konde

d. Pahat Besi

e. Kikir

kikir

f. Tang Panas

tang panas

g. Oven Elektroda

oven elektroda

h. Gerinda Tangan

gerinda tangan

i. Mesin Las dan Jig

set meja las

j. Set Alat Ukur 

alat ukur pengelasan

Cara Memastikan Kesiapan Material Induk Sesuai WPS

Langkah-langkah persiapan material pengelasan terdiri dari :

a. Siapkan material pelat besi, kemudian atur benda kerja pada posisi 1F, 2F, 3F atau 4F. Seperti salah satu gambar dibawah ini: 

Gambar posisi sambungan Fillet pengelasan 1F, 2F, 3F dan 4F

b. Kegiatan penggerindaan untuk membersihkan benda kerja dari kotoran, korosi, bekas pemotongan dgn flame cutting dan lain-lain.

c.     Pastikan kesikuan pada sambungan fillet tersebut

d. Mempersiapkan Jig untuk melakukan tack weld pada benda kerja

e.     Lakukan setting mesin las sesuai parameter persiapan kerja dan parameter mesin las pada WPS atau prosedur pengelasan

f.     Lakukan pengelasan pada sambungan tersebut

Posisi pengelasan fillet

Cara Memastikan Kesiapan Bahan Tambah ( comsumable ) Sesuai WPS

Bahan Tambah (Consumable)  SMAW

a. Fungsi Elektroda

Elektroda secara umum mempunyai fungsi :

Inti elektroda :

- Sebagai penghantar arus listrik dari tang elektroda ke busur yang terbentuk, setelah bersentuhan dengan benda kerja.

- Sebagai bahan tambah.

Salutan elektroda :

- Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang dilas, melindungi kontaminasi udara pada waktu logam dalam keadaan cair.

- Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil pengelasan dari oksidasi udara selama proses pendinginan.

- Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat.

- Memudahkan penyalaan.

- Mengontrol stabilitas busur.

b. Ukuran Elektroda

Elektroda diproduksi dengan standar ukuran panjang dan diameter. Diameter elektroda diukur pada kawat intinya. Ukuran diameter elektroda secara umum berkisar antara 1,5 sampai dengan 7 mm, panjang antara 250 – 450 mm serta dengan tebal salutan antara 10% - 50% dari diameter elektroda.

ukuran standar elektroda

c. Kode dan Penggunaan Elektroda

Menurut American Welding Society ( AWS ) kode elektroda dinyatakan dengan E diikuti dengan 4 atau lima digit yang artinya adalah sebagai berikut :

E = elektroda

Dua atau tiga digit pertama :menunjukkan nilai kekuatan tarik ( tensile strength ) minimum x 1000 psi pada hasil pengelasan yang diperkenankan. 

Digit ke tiga  atau empat : menunjukkan tentang posisi pengelasan yang artinya sbb :

1 = elektroda dapat digunakan untuk semua posisi ( E xx1x )

2 = elektroda dapat digunakan untuk posisi di bawah tangan ( flat ) dan mendatar pada sambungan sudut/ fillet ( E xx2x )

3 = hanya untuk posisi di bawah tangan saja ( E xx3x )

4 = untuk semua posisi kecuali arah turun ( E .xx4x )

Digit terakhir ( ke empat/ lima ) menunjukkan tentang jenis arus dan tipe salutan.

Digit ( angka ) tersebut mulai dari 0 s.d. 8 yang menunjukkan tipe arus dan pengkutuban ( polarity ) yang digunakan, di mana ada empat pengelompokan yang dapat menunjukkan tipe arus untuk tiap tipe elektroda, yaitu :

Elektroda dengan digit terakhirnya 0 dan 5 dapat digunakan hanya untuk tipe arus DCRP.

Elektroda dengan digit terakhirnya 2 dan 7 dapat digunakan untuk arus AC atau DCSP.

Elektroda dengan digit terakhirnya 3 dan 4 dapat digunakan untuk arus AC atau DC ( DCRP dan DCSP ).

Elektroda dengan digit terakhirnya 1, 6 dan 8 dapat digunakan untuk arus AC atau DCRP.

Khusus untuk tipe salutan ( flux ) elektroda, secara umum adalah sebagai berikut :

0 dan 1 = tipe salutannya adalah : celluloce ( E xxx0 atau E xxx1 )

2, 3 dan 4 = tipe salutannya adalah : rutile ( E xxx2, E xxx3 atau E xxx4 )

5, 6 dan 8 = tipe salutannya adalah : basic/ base (E xxx5, E xxx6 atau     E xxx8 )

7 = tipe salutannya adalah : oksida besi (E xxx7).

d. Penyimpanan Elektroda

Agar elektroda bertahan lama sebelum digunakan, maka elektroda perlu disimpan secara baik dan benar. Oleh sebab itu perlu diperhatihan hal-hal berikut dalam menyimpan elektroda :

- Simpan elektroda pada tempat yang kering dengan kemasan yang masih tertutup rapi ( kemasan tidak rusak ).

- Jangan disimpan langsung pada lantai. Beri alas sehingga ada jarak dari lantai

- Yakinkan, bahwa udara dapat  bersikulasi  di  bawah tempat  penyimpanan  ( rak ).

- Hindarkan dari benda-benda lain yang memungkinkan terjadinya kelembaban.

- Temperatur ruangan penyimpanan sebaiknya sekitar 5o C diatas temperatur rata-rata udara luar.

- Bila elektroda tidak dapat disimpan pada tempat yang memenuhi syarat, maka sebaiknya beri bahan pengikat kelembaban, seperti silica gel pada tempat penyimpanan tersebut.

penyimpanan  elektroda


Cara Memastikan Kesiapan Permukaan bidang lasan bebas kotoran dan karat

Yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan pengelasan :

a. Periksa kebersihan sambungan dari kotoran seperti karat, debu, minyak, cat, oli, dll harus dibersihkan jika ada

b. Periksa penyetelan (fit-up) sambungan (kelurusan/miss aligment, sudut alur las/groove angle, root opening dan root face), apakah sesuai gambar standard.

c. Periksa las ikat/tack weld apakah ada retak las/crack, hilangkan/gerinda jika ada.

d. Periksa apakah disyaratkan pemanasan awal/preheat, lakukan sesuai temperature yang diminta WPS. Gunakan kapur pengukur panas (tempil stick), thermomelt) untuk mengetahui apakah panasnya sudah tercapai.

e. Periksa/lihat ukuran las (leg size ketinggian las) yang diminta pada gambar.

Cara Melakukan Setting parameter las pada mesin las sesuai WPS

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan parameter pengelasan, yaitu :

Diameter elektroda yang dipakai.

Jenis material yang akan dilas.

Tebal benda kerja yang akan dilas.

Posisi pengelasan.

- Kecepatan pengelasan.

Cara Melakukan Tack welding (las cantum) sesuai prosedur

Fit-up (penyetelan) adalah kegiatan dimana menyiapkan / merangkai dan menyambung bagian-bagian yang akan mengalami proses pengerjaan pengelasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyetelan  /  Fit-up adalah :

a. Jarak antara sambungan

b. Tebal/besarnya root face, sudut alur las/bevel (groove angle)

c. Identifikasi material

d. Kebersihan permukaan sambungan

e. Tack weld / las ikat

f. WPS

g. Cara pengikatan (bridging)

h.  Penguat (temporary holding bor)

Ket : Materi diambil disini berdasarkan SKKNI tentang pengelasan



Kelistrikan>>>>>>>>>>>>
https://tukanglasblksoq.blogspot.com/search?updated-max=2024-06-05T10:52:00%2B09:00&max-results=7&start=4&by-date=false&m=1

Session plan visual test>>>>>>>>
https://tukanglasblksoq.blogspot.com/search?updated-max=2024-06-05T14:03:00%2B09:00&max-results=7&start=2&by-date=false&m=1


Bahan slide >>>>>>>>> https://tukanglasblksoq.blogspot.com/2024/06/bahan-slide.html?m=1

Las fillet >>>>>>>

https://tukanglasblksoq.blogspot.com/2020/12/teori-membuat-sambungan-las-fillet.html?m=1

Groove>>>>>>>>>>>>

https://tukanglasblksoq.blogspot.com/2020/12/pengelasan-las-kampuh-v-groove.html?m=1

Session plan >>>>>>>>>>>>

https://tukanglasblksoq.blogspot.com/2024/06/session-plan-kawat-las-026-evaluasi.html?m=1


Sesion plan alat bantu>>>>>>>>>>>>

https://tukanglasblksoq.blogspot.com/search?updated-max=2024-06-05T14:17:00%2B09:00&max-results=7&m=1

Sesion plan groove>>>>>>>>>>>

https://tukanglasblksoq.blogspot.com/search?updated-max=2024-06-05T14:09:00%2B09:00&max-results=7&start=1&by-date=false&m=1



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN SLIDE

Urutan slide 1. PENDAHULUAN Salam pembukaan yang hangat 2. KESIAPAN KELAS cek kesehatan audience 3. BERKENALAN mari berkenalan b...